3 Ciri Mobil Bekas yang Perlu Dihindari Agar Tidak Menyesal!

Membeli mobil bekas bisa jadi alternatif cerdas untuk memenuhi kebutuhan transportasi tanpa harus menguras kantong. Namun, perlu diperhatikan bahwa ada beberapa hal yang harus dihindari agar tidak menyesal di kemudian hari. Yuk, simak tips membeli mobil bekas berikut ini!
Pahami Dulu, Baru Langsung Pilih
Memilih mobil bekas bukan sekadar melihat luaran yang kinclong atau harga miring saja. Ada beberapa ciri buruk yang sering tersembunyi di balik tampangnya yang sempurna. Oleh karena itu, teliti menjadi langkah pertama untuk mendapatkan mobil berkualitas dengan harga bersahabat.
1. Mobil Tabrakan: Cantik dari Luar, Rusak dari Dalam
Banyak mobil bekas hasil tabrakan besar direnovasi hingga seperti baru. Bodinya diluruskan, dicat ulang, bahkan interior pun dibenahi agar terlihat layak beli. Namun, kerusakan pada sasis, sistem keselamatan, dan struktur internal tak selalu bisa ditutupi semudah itu.
- Cek tanda las atau dempul berlebih di rangka mobil.
- Pastikan warna cat merata di seluruh bodi.
- Periksa apakah pintu dan bagasi tertutup rapat tanpa masalah.
- Dengarkan suara aneh saat mesin dinyalakan atau dikendarai.
Jika ragu, ajak teman mekanik atau gunakan jasa inspeksi profesional.
2. Odometer Diputar Ulang: Kilometer Rendah, Interior Lecet?
Seringkali kita diiming-imingi angka kilometer rendah sebagai daya tarik utama mobil bekas. Padahal, ada kasus dimana odometer diputar ulang untuk menyembunyikan usia pemakaian yang sesungguhnya. Kalau sudah begini, mobil tersebut bisa jadi sudah banyak 'menempuh' jalan ke mana-mana.
- Periksa kondisi pedal gas dan rem. Jika terlihat sangat aus, waspadalah.
- Ambil contoh dari stir mobil, tuas transmisi, atau bahkan jok. Apakah kondisinya sesuai dengan kilometer rendah yang diklaim?
Coba cari bukti riwayat servis mobil. Catatan kilometer dalam buku servis atau data dari bengkel resmi bisa menjadi indikator yang tepat.
3. Dokumen Bermasalah: Risiko Terbesar dari Pembelian Mobil Bekas
Salah satu masalah paling fatal ketika membeli mobil bekas adalah soal dokumen. Meski mobil terlihat bagus dan fitur-fiturnya lengkap, jika surat-surat penting tidak valid, itu bisa berujung pada masalah hukum.
- STNK yang mati lebih dari satu tahun, serta tunggakan pajak tinggi.
- BPKB masih atas nama leasing atau pihak lain yang belum selesai proses pembayaran.
- Tidak memiliki kuitansi jual-beli yang legal.
- Lebih parah lagi, mobil curian atau hasil sitaan.
Kunci utama: selalu verifikasi nomor rangka dan mesin dengan STNK serta BPKB. Jika dirasa perlu, minta tim SAMSAT untuk membantu memeriksa asli atau tidaknya dokumen.
Kesimpulan
Pembelian mobil bekas memang menawarkan solusi hemat bagi banyak orang. Namun, pastikan untuk tetap waspada dan tidak terburu-buru hanya karena penawaran yang menggiurkan. Dengan hati-hati dan telaten, kamu bisa mendapatkan mobil bekas yang berkualitas serta aman digunakan sehari-hari.