Mengenal Tradisi ‘Jak Bak Tuan’ Setelah Lebaran di Aceh | Baca Sekarang!

Di Aceh, tradisi pernikahan tidak berakhir saat resepsi. Setelah pengantin wanita sah menjadi istri, ada sebuah momen penting bernama 'Jak Bak Tuan'. Ini adalah kunjungan pertama menantu baru ke rumah suaminya atau biasa disebut Linto Baro, umumnya dilakukan sekitar beberapa hari setelah Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha.
Persiapan yang Meriah
Minggu-minggu menjelang hari H, kedua belah pihak keluarga disibukkan dengan persiapan. Di rumah calon mertua, segala sesuatu dibenahi agar tampak rapi dan bersih. Sementara itu, keluarga si pengantin mempersiapkan aneka kue tradisional Aceh dalam jumlah besar sebagai bungkaman (hadiah) untuk keluarga barunya. Deretan hidangan seperti timphan, dhoi-dhoi, hingga bulukat tumpoe tak luput dari daftar wajib!
Rombongan Memukau
Hari yang ditunggu pun tiba. Si Dara Baro didampingi oleh rombongan yang terdiri dari tokoh desa, ibu-ibu senior, bahkan pengiring remaja yang membuat suasana semakin meriah. Penampilan sang menantu harus sempurna; mulai dari kebaya hingga aksesori emas menjadi sorotan utama.
Penerimaan Hangat
Sesampainya di tujuan, Dara Baro disambut hangat oleh keluarga suami. Setelah melaksanakan ritual sungkem kepada ibu mertua sebagai bentuk hormat, ia juga menjalani serangkaian acara simbolis seperti cuci tangan menggunakan peusijuek (tepung tawar) serta masuk tangan ke dalam campuran garam dan rempah-rempah. Maknanya? Hidup pernikahan akan diwarnai berbagai rasa—manis, asam, pedas, dan pahit—that must be faced together with patience and wisdom.
Keseruan Nek Peunganjo
Tidak lupa, peran penting Nek Peunganjo, yakni nenek pendamping yang lincah dan pandai membuat semua tertawa. Selain menghibur, dia juga membantu mencairkan hubungan antara menantu baru dan keluarganya. Saat pulang, si menantu membawa oleh-oleh yang sangat bervariasi, bisa saja berupa barang praktis hingga hewan ternak, tergantung kondisi keluarga mertua.
Makna Tradisi dalam Dunia Modern
Meskipun zaman telah berubah dan banyak pasangan modern lebih mengenal satu sama lain jauh sebelum pernikahan, tradisi Jak Bak Tuan tetap memiliki tempat spesial bagi mereka yang masih memegang teguh nilai-nilai adat. Tradisi ini mengajarkan bahwa pernikahan bukan sekadar hubungan dua orang, tetapi juga penggabungan dua keluarga.